MURATARA — TUNTUTAN Aliansi kontraktor tak jelasnya soal pembayaran sejumlah proyek. Menjadi, pintu masuk untuk membongkar mafia “Penikmat,” atas krisis keuangan di Kas daerah (Kasda) Muratara.
Menurut, pengamat kebijakan publik, Taufik, dia sangat memprotes soal tak jelasnya sejumlah puluhan milyar lebih, anggaran tersimpan di Kas daerah digunakan untuk apa..?. Dirinya, berharap penegak hukum tidak ragu-ragu untuk melakukan pengusutan lebih lanjut pada pihak membidangi dan pengelolah anggaran di Muratara.
“Ini, momen untuk membongkar semua mafia terlibat menikmati anggaran itu”. Kata, pengamat usai dibincaingi dikedai kopi Kejaksaan Negeri Lubuk Linggau, Senin (11/1) 2021.
Lanjut dia, buntut dari anggaran Kasda kosong ini mengakibatkan kegaduhan di Muratara, sedihnya lagi para pengajar (Guru) tidak menerima uang sertifikasi triwulan IV tahun 2020, dan sejumlah Gaji BPD Tiga (3) bulan tak kunjung dibayar.
“Akhirnya, pihak lain dirugikan. Juga, jadi korban”. Sambungnya, sisi lain sejumlah kontraktor juga turut jadi korban, karena tak jelasnya pembayaran dari fisik yang sudah selesai kerjakan.”Paling fatal, sejumlah proyek dari anggaran DAK. ANeh, terancam SPH,” terangnya
Ia, mendorong penegak hukum untuk segera mengungkap siapa oknum dibalik pristiwa ini. Lanjutnya, berharap penegak hukum mengusut tuntas kasus ini tanpa tebang pilih.
“Saya, yakin ini dilakukan secara berjemaah,” tutup, Taufik.
Edisi, sebelumnya mengenai raibnya milyaran uang di Kas daerah tak jelas..?, itu dan berulang kali hendak di Wawancarai Bupati Muratara, Syarif Hidayat, melalui sambungan telpon genggamnya dinomor.0811-78-0xxx, dengan nada tersambung sontak terputus di Reject, melalui pesan singkat SMS terkirim, hingga sekarang tidak ada jawaban. Bupati Muratara, seperti atas kejadiaan soal Kas daerah memilih, “Bungkam’. Alias, menghindar dari Media.
Informasi, beredar nominal pengeluaran yang tak jelas dari Kas daerah, mencapai puluhan milyar lebih. Sementara, hal ini membuat keberadaan Kepala Badan Keuangan Daeran (BKD) Muratara, Duman Fachsyal, tidak diketahui susah ditemui. (Toding Sugara)