NARASIUPDATE.COM -Kabupaten Muratara saat ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat, visioner, dalam menghadapi tantangan perkembangan Daerah. Juga pemerintahan yang responsif, tegas, efektif dan rela bekerja keras.
Karena memang pemimpin yang kuat yaitu mampu mengatasi segala permasalaham di daerahnya, agar semakin kuat dan maju, serta pemimpin yang memperjuangkan kepentingan Masyarakat.
Bahwa Kabupaten Muratara butuh pemimpin harus siap menanggung konsekuensi jika mengingkari janji-janjinya ketika berkampanye.
Seperti calon pemimpin Kabupaten Muratara H. Devi Suhartoni dan H. Innayatullah, jika mereka ingkar janji mereka siap menerima konsekuensi terburuk sekalipun dari Masyarakat.
Oleh karena itu, guna meyakinkan dan membuktikan apakah H. Devi Suhartoni dan H.Innayatullah ingkar janji, hanya dengan masyarakat harus mempercayainya untuk memimpin Kabupaten Muratara.
Karena janji mereka hanya dapat dibuktikan, jika Devi duduk menjadi Bupati dan Inayah menjadi Wakilnya.
Sebenarnya kalau dalam politik itu sederhana, kalau orang yang sudah memimpin tetapi dia tidak menepati janji, ya tidak usah dipilih lagi.
Oleh karena itu kata-kata sering dibohongi dan diingkari, menyebabkan Masyarakat Kabupaten Muratara sudah trauma memilih pemimpin yang ingkar janji.
Seperti yang dirasakan Ibu-ibu asal Desa Muara Kulam, Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Muratara, karena sudah pernah dibohongi oleh Pemimpin, membuat dirinya menjadi trouma dengan janji-janji politik dan mengeluhkan hal tersebut kepada calon Wakil Bupati Kabupaten Muratara H. Innayatullah saat kampanye disana.
“Kami dijanjikan mereka, pilih saya apabila saya terpilih janjinya ini, janjinya itulah,”kata ia saat diwawancarai wartawan.
Mereka kata Ibu, datang menjanjikan akan membangun jalan, mau kasih bantuanlah, tetapi apa ketika sudah jadi pemimpin, mereka lupa dengan janji-janjinya.
Dirinya mengaku sudah sering terbohongi dengan janji-janji, dijelaskannya dari tahun 2015 hingga sekarang dirinya mengaku belum perna mendapatkan bantuan sedikitpun.
“Anak SD dak dapet bantuan, bantuan PKH dak dapet,”ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya mempercayai H. Devi Suhartoni dan Ustad Inayah memimpin Kabupaten Muratara. Apalagi calon wakilnya adalah seorang ulama, tak mungkin seorang ulama dan mengerti tentang agama membohongi Masyarakat.
Oleh karena itu harapannya kepada keduanya, jika terpilih nanti agar dapat memberikan bantuan kepadanya yang memang benar-benar berhak mendapatkan bantuan.
Sekarang ini sambungnya, warga miskin dan layak mendapatkan bantuan justru tidak mendapat bantuan seperti PKH, dan justru orang yang memiliki rumah besar, perabotan lengkap malah yang mendapat bantuan, apakah ini tidak terbalik.
Dirinya yang hanya sebagai Ibu rumah tangga (IRT) dan suami bekerja sebagai pencari emas terkadang tidak cukup untuk kebutuhan keluarga.
Sementara calon Wakil Bupati Muratara Ustad Innayatullah mengatakan untuk membantu keluhan-keluhan Masyarakat, tak banyak yang ia pinta saat ini dari Masyarakat, masyarakat cukup dengan membantu mimilih dirinya sebagai pemimpin Muratara.
Maka jika menjadi pemimpin, dirinya dan H. Devi Suhartoni akan memberikan program-program terbaik untum Masyarakat melalui kartu sakti SepadanNian.
Dan sesuai dengan perintah Undang-undang 1945 dalam pasal 31 ayat 1, yang bunyinya tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkecuali.
“Insya Allah saya dan pak Devi tidak mungkin melupakan janji yang dibuat,”kata Ustad Innayatullah.
Dalam UUD 1945 itu sudah diatur, selain itu Kabupaten Muratara dalam setahun memiliki uang sebesar Rp1,1 triliun dan uang itu dapat digunakan untuk kepentingan Masyarakat.
Perlu diketahui tegas Ustad Inayah, kenapa foto ia tetap menggunakan peci putih, itu sebagai tanda bahwa Ustad adalah Kiyai.
Bahkan terang Ustad, sampai terpilih nanti dirinya akan terus menggunakan peci putih, dan saat itu tentu dirinya sebagai seorang kiyai merasa tertekan jika membohongi rakyat dan ingkar janji.
Sementara kata Ustad, seorang H. Devi Suhartoni yakin kalau dirinya merupakan orang yang komitmen dan tepat janji.
“Karena dirinya tak akan tergoda dengan uang, karena uangnya Pak Devi banyak,”terang Ustad.
Ustad juga mengatakan, misalkan jika terpilih nanti pak Devi lupa dengan janji-janjinya, maka dirinya la yang akan terdepan mewakili Masyarakat akan menegur itu. Bila perlu kata Ustad dirinya akan memimpin aksi demo bersama Masyarakat.(*)